Departemen Sendratasik Bangkitkan Entrepreneurship Melalui Seminar Peluang Bisnis

Unesa.ac.id,
SURABAYA- Guna meningkatkan aktivitas kewirausahaan di kalangan mahasiswa,
jurusan Seni, Drama, Tari dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan Seni
(FBS) menggelar seminar daring “Kewirausahaan Menghasilkan Peluang bagi
Mahasiswa Menjadi Pengusaha” pada Rabu, 13 Juli 2022.
Penyelenggara acara
menghadirkan M. Rois Abidin, S.Pd., M.Pd., entrepreneur sekaligus Dosen Prodi
DKV UNESA, dan Mamik Sudarsi, S.Pd., lulusan UNESA yang menjadi pendiri Army
Dance Production sebagai pembicara .
Drs. Bambang
Sugito, M.Sn., Ketua Seminar Kewirausahaan Jurusan Sekolah Ballet UNESA dalam
sambutannya mengatakan kegiatan ini menjangkau 109 pendaftar, baik dari
mahasiswa UNESA sendiri maupun perguruan tinggi lain. “Saya berharap
dengan diadakannya seminar ini dapat memberikan manfaat kepada para peserta
dalam berwirausaha sesuai dengan bidang yang digelutinya,” ujarnya.
Dr. Anik Juwariyah,
M.Si., Ketua Jurusan Sendratasik UNESA dalam sambutannya menjelaskan bahwa
kewirausahaan pada awalnya merupakan mata kuliah pilihan dan kini menjadi mata
kuliah wajib bagi mahasiswa. “Sehingga dengan adanya mata kuliah tersebut
dan terselenggaranya kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan
bakat wirausaha baik selama maupun setelah lulus,” ujarnya.
“Dari narasumber
ini tentunya banyak ilmu dan kesempatan yang dapat terus mendorong dan
menginspirasi mahasiswa dalam berwirausaha. Kewirausahaan menjadi pilihan
yang menjanjikan saat ini,” ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Fakultas Bahasa dan Seni UNESA, Syafiul Anam, Ph.D.
M. Rois Abidin
menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19, pelaku usaha di sektor ekonomi
kreatif mengalami perubahan, salah satunya adalah peralihan kegiatan industri
ke online. Hal ini terlihat dari pelaku usaha yang menggunakan media
sosial dalam pelayanannya. “Sehingga dengan penggunaan media sosial yang
luar biasa dan jumlah penggunanya yang terus meningkat menjadi celah bagi pelaku
usaha ekonomi kreatif untuk memanfaatkan platform untuk menjual produk atau
jasanya,” jelasnya.
Dalam berwirausaha
di bidang ekonomi kreatif khususnya produk seni kreatif dan hak kekayaan
intelektual harus mengenal potensi yang salah satunya penting untuk dipahami
yaitu potensi produk. Ia juga menambahkan, Kemenparekraf RI juga
menyelenggarakan berbagai kegiatan bereputasi internasional. “Ini adalah
kesempatan yang harus dinantikan. Kemana arah bisnis ini, apa peluangnya
sekarang dan ke depan dan apa yang harus kita lakukan untuk mengisi peluang
yang ada,” ujarnya.
Mamik Sudarsi
memaparkan pengalamnya sebagai pengusaha di bidang seni rupa. Ia
mendirikan sanggar tari yang diawali dengan latihan menari di rumahnya dengan
mengumpulkan anak-anak terdekat dari rumahnya. Berbekal pengalamannya di
bangku kuliah, ia juga membuat kostum dan memimpin kelompok tarinya untuk
tampil di beberapa acara di Surabaya. Seiring berjalannya waktu kelompok
tari tersebut berkembang menjadi sanggar tari di kawasan Surabaya Barat.
“Dari sini saya
yakin menari bisa dijadikan sebagai wirausaha yang memiliki wawasan lebih luas
untuk membuka peluang usaha. Dan menurut saya, kesempatan ini juga harus
diimbangi dengan semangat dan skill yang dimiliki,” ujarnya. [Humas UNESA]
Pengarang :
Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam
Alasiah*
Foto: Dokumentasi Reporter
Humas Unesa