Hari Ketiga Pementasan Seni di Graha Sawunggaling Unesa: Kritik Sosial dan Perenungan Kehidupan

Surabaya, 9 Januari 2025 – Graha Sawunggaling Unesa kembali menjadi saksi dari pertunjukan seni yang mendalam di hari ketiga acara yang diselenggarakan oleh Purna Madya Warsa angkatan 2023 dan 2024. Dua pementasan utama, Orde Tabung dan Tengul, menyuguhkan tema kritik sosial dan dilema manusia, dilengkapi dengan penampilan spesial dari angkatan 2021 yang membawa nuansa tradisional dan inovasi seni.

Sinopsisnya menyoroti keresahan warga dalam menghadapi kebijakan pemerintah kota yang semakin tidak masuk akal. Di tengah kekacauan, muncul seorang warga dari kelompok konvensional yang kabur dari rumah jompo demi mencari anak kandungnya. Konflik antara perubahan hukum, nilai-nilai manusia, dan kecemasan akan masa depan menjadi fokus utama dalam lakon ini. Penonton diajak merenungkan bagaimana teknologi dan kebijakan dapat memengaruhi hakikat kemanusiaan.

Korep memilih jalan pintas dengan bergantung pada angka-angka lotre dan hal-hal fana di luar akal sehat, yang berujung pada pengabaian norma dan pengorbanan orang yang dikasihinya. Namun, tindakan tersebut menimbulkan rasa bersalah yang terus menghantuinya. Drama ini menampilkan ironi kehidupan, di mana kebahagiaan dan penderitaan saling berdampingan. Apakah Korep akan menemukan kedamaian atau justru terjerumus ke dalam malapetaka?


Dengan kombinasi tema yang beragam, Graha Sawunggaling Unesa terus menjadi panggung penting bagi eksplorasi seni dan budaya yang menyentuh hati dan pikiran penontonnya.
Editor: Syaiful Qadar Basri
News Writer :
https://s1psendratasik.fbs.unesa.ac.id/
https://s2pendsenibudaya.pasca.unesa.id/
https://s3pendidikanseni.fbs.unesa.ac.id/