Perkembangan kehidupan manusia di zaman yang serba modern ini semakin
menunjukan bahwa pola hidup harus sesuai dengan tuntutan zaman, dimana
manusia-manusia telah meninggalkan adat dan kebudayaan yang menjadi roh dalam
tatanan masyarakat bangsa Indonesia. Dari abad ke abad perubahan peradaban
manusia sangat cepat, khususnya Indonesia mulai dari belanda menjajah
Indonesia. Kebudayaan Indonesia umumnya sudah digeser dan diganti oleh kebudayaan
dan gaya barat yang secara busana berpenampilan vulgar. Ini adalah salah satu
contoh di mana kebudayaan itu terkikis mulai dari segi penampilan sehingga
bergeser ke adat istiadat yang menjadi kebiasaan, sampai pada segi kuliner.
Budaya adalah roh kehidupan yang harus dijaga, ini adalah himbauan yang
secara etimologis memiliki kekuatan spiritual yang perlu diberdayakan, maka
secara terminologis kehidupan ini harus memiliki kebudayaan yang jelas bukan
budaya campuran apalagi budaya cangkokan. Seorang sosiolog, John Storey, dalam
bukunya Cultural Theory and Popular Culture, menyampaikan pemikirannya
mengenai 6 (enam) definisi budaya popular, yakni: (1) Definisi kuantitatif,
suatu budaya yang dibandingkan dengan budaya “luhur” (Misal: festival kesenian
daerah) jauh lebih disukai; (2) Budaya popular juga didefinisikan sebagai
sesuatu yang “diabaikan” saat kita telah memutuskan yang “budaya luhur”. Namun,
banyak karya yang melewati atau melanggar batas-batas ini, semisal:
Shakespeare, Dickens, Verdi-Pavarotti- Nessun Dorma. Storey menekankan pada
kekuatan dan relasi yang menopang perbedaan- perbedaan tersebut, seperti
misalnya sistem pendidikan; (3) Definisi ketiga menyamakan budaya pop dengan
budaya massa, yang nampak sebagai budaya komersial, diproduksi secara massal
untuk dikonsumsi massa; (4) Storey menekankan bahwa budaya popular muncul dari
urbanisasi akibat revolusi industry, yang mengidentifikasikan istilah umum
dengan definisi “budaya massa”; (5) Budaya popular (pop) selalu berubah dan
muncul secara unik di berbagai tempat dan waktu, membentuk arus dan
pusaran, serta mewakili suatu perspektif – interdependent-mutual yang
kompleks dan nilai-nilai yang mempengaruhi masyarakat serta lembaga-lembaganya
dengan berbagai cara; (6) Berbagai hal yang berhubungan dengan budaya pop
sangat khas dan menarik spectrum yang lebih luas dalam masyarakat.
Bangsa yang maju akan berusaha untuk mengikuti perkembangan kehidupan
secaraa global. Sebagai pelaku pada bidang seni, tentunya ikut berpastisipasi
dalam memajukan program-program pemerintah untuk memajukan bangsa ini melalui
akademisi khususnya dalam dunia pendidikan seni. Dengan terselenggaranya
kegiatan seminar nasional seni pertunjukan ini, diharapkan munculnya ide,
gagasan, pemikiran baru para pendidik seni maupun praktisi seni dalam
menghadapi revolusi industri di era Millenial ini.
Jurusan Sendratasik dalam hal ini Prodi Sendratasik dan Prodi Musik mengadakan Seminar Nasional Seni Pertunjukan #4 bertujuan untuk memfasilitasi
publikasi, diskusi ilmiah, dan pertukaran informasi hasil penelitian, kajian,
maupun isu-isu mutakhir yang sedang berkembang di antara kalangan pendidik
seni, mahasiswa, praktisi seni serta masyarakat umum.
LUARAN
- Jurnal Universitas Negeri Surabaya, meliputi:
- Jurnal Pendidikan Sendratasik,UNESA.
- Jurnal Solah UNESA.
- Jurnal APRON UNESA
- Jurnal Geter UNESA.
- Jurnal Virtuoso UNESA.
- Jurnal Repertoar UNESA
- Jurnal Sembadra UNESA
KLIK>>> INFO JURNAL SENDRATASIK
📌 TEMA SEMINAR
"Budaya Lokal Sebagai Sumber Pendidikan, Penciptaan, dan Kajian Seni di Era Digital"
SUB TEMA SEMINAR.
- Revitalisasi Kearifan Lokal dalam Lingkup Seni
- Interdisipliner Seni Pertunjukan dan Pendidikan Seni
- Implementasi Pop Culture dalam Pendidikan Seni.
- Professionalisme Pendidik Seni
- Seni dan Masyarakat
- Digitalisasi Seni Pertunjukan
- Pembelajaran Seni di Era Pandemi
NARASUMBER
Bidang musik : Dr. Sunarto, M.Hum (Universitas Negeri
Semarang)
Bidang Tari : Prof. Dr. Tati Narawati, M.Hum
(Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung)
Bidang Drama : Dr. Indar Sabri, S.Sn., M.Pd (Universitas
Negeri Surabaya)
MODERATOR:
Dr. Setyo Yanuartuti, M.Si.
Moh Sarjoko, S.Sn.,M.Pd.
Arif Hidajad, S.Sn., M.Pd
Dra. Retnayu Prasetyanti
Sekti, M.Si
Welly Suryandoko, S.Pd, M.Pd.
Vivi Ervina Dewi, S.Pd., M.Pd
TEKNIS PENYELENGGARAAN.
Secara daring melalui platform
Zoom Meeting
TANGGAL PENTING
|
BIAYA PENDAFTARAN.
Peserta Umum/Dosen :
Free
Pemakalah :
Rp 100.000,00.
Rekening Pembayaran : BTN dengan nomor rekening
00377-0158-001447-1
atas nama Agus Suwahyono.
FASILITAS.
E-Certificate.
Artikel terpilih akan diterbitkan pada jurnal-jurnal selingkung Universitas Negeri Surabaya, meliputi: (1) Jurnal Pendidikan Sendratasik, (2) Jurnal APRON UNESA, (3) Jurnal Solah UNESA, (4) Jurnal Geter UNESA, (5) Jurnal Virtuoso UNESA, (6) Jurnal Repertoar UNESA, dan(7) Jurnal Sembadra UNESA.
📲 Narahubung :
-
Shafa 0852 3407 1416
-
Dhani 0852 3160 3593