Biodata Penulis

  • Dr. Warih Handayaningrum, M.Pd adalah dosen di Universitas Negeri Surabaya. Menempuh Pendidikan S1 ISI Yogyakarta Seni Tari, S2 Prodi Manajemen Pendidikan Unesa, dan S3 Prodi Manajemen pendidikan Universitas Negeri Malang. Sejak tahun 2004, berperan aktif dalam kegiatan penelitian di Simlitabmas; mengampu matakuliah pendidikan S1: Telaah Kurikulum, Pembelajaran Inovatif, Evaluasi Pembelajaran, Penulisan Karya Ilmiah, Manajemen Pementasan, Manajemen Pelatihan. Mengajar S2 pada Prodi Manajemen Pendidikan dan Prodi Seni Budaya Pascasarjana Unesa matakuliah Landasan Pendidikan, Psikologi Seni. Sejarah Pendidikan Seni, Manajemen Pendidikan, mengajar S3 Prodi Manajemen Pendidikan mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Menjadi dosen pembimbing skripsi, Tesis dan Desertasi. Aktif menulis artikel ilmiah yang diseminarkan baik nasional maupun internasional serta dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Buku yang pernah ditulis pendidikan Seni Untuk SD, Telaah Kurikulum, Sejarah Tari. Manajemen Pementasan. Buku Seni Budaya Tematik Berbasis Ke MIPA-an, Psikologi Seni.
  • Dr. Setyo Yanuartuti M.Si adalah dosen di Universitas Negeri Surabaya, sejak tahun 1993-sekarang. Menempuh Pendidikan S1 Prodi Pendidikan Seni Tari, S2 Prodi kajian Budaya, dan S3 Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni. Mata kuliah yang diampu di S1; Olah Tubuh, Tari Jawa Timur, Teori Belajar, Pembelajaran Inovtif, dan Metodologi Penelitian Pendidikan, sedangkan di S2; Kurikulum Pendidikan Seni, Kajian Interdisipliner. Aktif melakukan penelitian dengan fokus pembelajaran seni budaya, dan juga pengkajian dan penciptaan seni khususnya seni Wayang Topeng Jombang. Buku yang dihasilkan “Sejarah dan Budaya Jombang ” (2011), Wayang Topeng  Jatidhuwur  Jombang  (2018).  Karya  seni  yang  sudah dihasilkan; “Garis” (1992), Naluri (1998), Tari Gladhen (2014), tari topeng Mbanmban (2015), dramatari Maduretno- Citrolangenan (2015), Lakon Gunungsari Kembar dalam Wayang  Topeng  Jatidhuwur  Jombang  (2016),  Lakon  Patah Kudanarawangsa (versi Wayang Topeng Bocah) (2017), Tari Mbanmban Tani (2018), Fragmentari Citrolangenan (2018).
  • Dr. Eko Wahyuni Rahayu, M.Hum., lahir di Ngawi Jawa Timur. Riwayat pendidikan seni dimuai dari Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Yogyakarta Jurusan Seni Tari lulus tahun 1981, kemudian melanjutkan kuliah di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta lulus Sarjana Muda Tahun 1984, dan pada tahun 1987 lulus Sarjana Sastra 1 dalam bidang ilmu Sastra Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Gelar magister dan doktor diraih di Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Fakultas Pascasarjana Multidisiplin Universitas Gadjah Mada. Memulai karier sebagai dosen sejak tahun 1990 di Jurusan Seni Tari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Surabaya yang sekarang telah menjadi Program Studi Pendidikan Sendratasik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya. Pada tahun 2008-2019 menjabat sebagai Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Provinsi Jawa Timur. Aktif sebagai pengamat seni pertunjukan, menjadi yuri dalam lomba seni, narasumber kegiatan diskusi dan instruktur dalam pelatihan kreativitas seni tar. Selain itu, juga melakukan penelitian, menulis buku dan artikel tentang seni pertunjukan.
  • Fahmida Yuga Pangestika lahir di Bojonegoro, 8 April 1994. Pada tahun 2006 lulus SD Negeri 1 Pondok Ponorogo, Tahun 2009 lulus dari SMP Negeri 6 Ponorogo, Tahun 2012 lulus dari SMA Negeri 1 Ponorogo, Tahun 2006 lulus dari S1 Pendidikan Sendratasik di Universitas Negeri Surabaya, dan Tahun 2021 menyelesaikan studi S2 Pendidikan Seni Budaya di Universitas Negeri Surabaya dengan penelitian Pengembangan Tari Gumbengan Sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Seni Budaya di SMA. Aktif menulis artikel ilmiah yang diseminarkan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dengan fokus penciptaan. Pengalaman kesenian di bidang seni tari yaitu Juara 1 dalam Festival Reyog Mini Ke V Kecamatan Kota sebagai penari jathil (2007), Juara 2 dalam Festival Reyog Nasional XIV sebagai penari jathil (2008), Penari Jathil pada Parade Reyog Ponorogo Se-Jabodetabek di TMII (2008), Pendukung Tim Kesenian Jawa Timur sebagai penari jathilan dalam rangka Kemilau Nusantara di Bandung (2008), 5 (Lima) Terbaik Duta Penari Kabupaten Ponorogo (2010), Penari Jathil Group Kecamatan Babadan pada perayaan Grebeg Suro dan Festival Reyog Nasional XVII (2010), Penari Jathil pada Gebyar Festival Tari XVIII Antar SMA/sederajat se-Jawa Timur dalam rangka Dies Natalis 48 Universitas Brawijaya (2010), 3 (Tiga) Penyaji Terbaik Ke-satu Festival tari Pelajar Tingkat SMA/SMK dalam rangka Pekan Seni Pelajar Tingkat Kabupaten Ponorogo (2010), 5 (Lima) Terbaik Lomba Duta Penari Kabupaten Ponorogo (2010), Juara 2 sebagai penari Jathil pada Group Reyog Gajah Manggolo SMA Negeri 1 Ponorogo (2011), Penari dalam karya tari “Sang Warok” dalam rangka Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara di Gedung Kesenian Jakarta (2011), Peserta kegiatan Dialog Seni Tari di STSI Bandung (2013), Penari dalam karya tari “ Tanean Lanjheng “ pada pelaksanaan event World Dance Day Solo 24 Jam Menari (2014), Penari dalam karya tari “Manekung Ruci” dalam rangka Kegiatan Pagelaran Seni & Sarasehan Budaya Srawung Mandala Selomangleng di Kediri (2015), Penata tari karya tari “Tandhak Thengul” dalam rangka Temu Taman Budaya Se-Indonesia di Manado, Provinsi Sulawesi Utara (2016), Juara 1 Tangkai Lomba Tari dalam kegiatan Pekan Seni Mahasiswa Nasional XIII di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (2016), 3 (tiga) Penata Tari Terbaik non rangking dengan judul karya tari “Ombyak Trimurti” dalam rangka Festival Karya  Tari  Jawa  Timur  di  Gedung  Cak  Durasim  Taman